Register Login

Festival Budaya Populer Popcon Asia Siap Digelar 7 Agustus 2015

Popcon Asia, sebuah festival budaya populer yang berfokus pada komik, games, mainan, film, dan animasi, hadir sebagai sebuah panggung yang memberikan tempat khusus bagi para kreator lokal di Indonesia untuk dapat menunjukkan karya, sekaligus menjadi wadah yang dapat mencetuskan kolaborasi antara kreator dengan berbagai pelaku industri di dalam dan luar negeri.  

Salah satu hasil kolaborasi yang sudah terjadi di Popcon Asia 2014, adalah ketika komikus Faza Meonk bertemu dengan perusahaan aplikasi pesan singkat LINE dan kemudianberkolaborasi menciptakan sticker Si Juki yang berhasil mencatat rekor unduhan hingga jutaan kali.  

Grace Kusnadi, CEO Revata sekaligus penggagas Popcon Asia dalam press conference Popcon Asia yang digelar di Conclave, Jakarta pada 30 Juli 2015 kemarin mengatakan “Kami ingin Popcon menjadi sebuah ajang di mana kreator dan kolaborator saling mengapresiasi karya dan menciptakan dampak. Salah satu inisiatif yang kami jalankan adalah sesi Portfolio Review, di mana artis terpilih dengan portofolio terbaik dapat mempresentasikan karya mereka di hadapan partner potensial untuk menghasilkan proyek baru yang saling menguntungkan kedua belah pihak.”  

Kolaborasi yang digerakkan oleh Popcon Asia tidak hanya terjadi antar pelaku industri dalam negeri. Beberapa perusahaan luar yang bergerak di industri kreatif seperti Inspidea dan Giggle Garage asal Malaysia serta Moutarde & Wasabi asal Prancis, hadir selama pergelaran Popcon Asia untuk menjalin kerjasama dengan talenta lokal khususnya di bidang animasi.

Selain itu, untuk memuaskan minat para penggemar game, salah satu partner pendukung Popcon Asia, Institut Français d'Indonésie, atau lembaga kebudayaan Prancis akan merilis versi demo dari Assasin’s Creed: Syndicate, sebuah game besutan UBISOFT yang sudah lama ditunggu-tunggu kemunculannya.  

Dennis Adishwara, CEO Layaria.com yang merupakan salah satu partner penyelenggara Popcon Asia 2015 mengatakan, “Di Popcon, kita saling belajar mengenai bagaimana sebuah karya kreatif dalam satu bentuk awal dapat dikembangkan menjadi berbagai produk turunan yang tidak kalah menjual. Contohnya dari sebuah buku, Filosofi Kopi diangkat ke layar lebar sebagai film, kemudian melahirkan sebuah warung kopi, serta berbagai kekayaan intelektual (IP) lainnya.

Selain itu Mira Lesmana, salah seorang sineas kenamaan Indonesia, akan hadir pula untuk berbagi kisah mengenai bagaimana ia sukses menciptakan film box office Ada Apa dengan Cinta? ke dalam sebuah IP, hingga membuat penonton Indonesia dari berbagai kalangan menunggu-nunggu sekuel film tersebut.

Para pelaku industri kreatif lainnya dapat mencontoh bagaimana mengembangkan produk mereka hingga bisa seperti ini.”   Tidak hanya antar pelaku industri kreatif, Popcon Asia juga menjadi ajang kolaborasi antara pihak di ranah yang berbeda, salah satunya antara pekerja kreatif dengan industri UKM. Sebuah perusahaan manajemen IP, Pionicon, menginisiasi sebuah gerakan bernama KINETIC, yang bertujuan menciptakan citra kota yang positif dengan pembuatan maskot.

Kali ini, Pionicon bekerjasama dengan Pahlawan Ekonomi Surabaya, untuk mendesain ulang ikon kota Surabaya, ikan hiu dan buaya. Maskot baru ini akan dibebaskan lisensinya untuk dapat dipakai oleh pelaku UKM yang tergabung dalam Pahlawan Ekonomi Surabaya, dan bisa dikembangkan menjadi berbagai produk kerajinan lokal seperti kaos, tas, boneka, hiasan, dan kerajinan tangan lainnya.

Pada Popcon Asia 2015 tidak kurang dari 200 eksibitor akan hadir dari dalam dan luar negeri untuk saling memamerkan karya kreatif terbaik mereka. (Roy/gedoor)  





31 Juli 2015 - 10:08:12 WIB
Foto : Roy/gedoor
Dibaca : 1791

SHARE