Register Login

Pasar Burung Pramuka

Di Jakarta ini terdapat beberapa tempat yang yang bisa dikatakan pasar burung salah satunya ialah Pasar Burung Pramuka yang terletak di daerah Jakarta Timur, pasar burung ini diklaim sebagian pedagang dan pecinta burung merupakan salah satu bahkan yang terbesar di Indonesia.

Suasana tempat ini layak sebuah pasar tradisional, tapi yang dijual bukan sayuran melainkan segala macam jenis burung peliharaan. Kicauan yang terdengar hampir diseluruh area pasarini merupkan salah satu bentuk keunikannya, dan bagi para pecinta burung peliharaan tempat ini adalah surga bagi mereka yang menggemari burung.

Di pasar yang tepat berada di bangunan Pasar Jaya yang menjual khusus alat-alat kesehatan dan obat ini, terdapat 300 an pedagang yang telah sejak lama menjajakan dagangannya di sini sebab pasar ini sudah berdiri mulai tahun 1975. Adapun burung yang dijual di pasar ini, mulai dari burung jenis lokal dan impor. Untuk burung lokal, seperti perkutut Jawa, Cucakrawa, Prenjak, Kepodang kuning, Nuri Irian, Burung dara, merpati , Beo, dan Kenari. Bahkan tidak sedikit yang memiliki koleksi burung tropik impor seperti Nuri Guatemala, Beo ras Meksiko untuk burung jenis ini warnanya keren-keren banget, dan lain-lain.

Jika Anda melangkah ke dalam pasar, Anda akan dikejutkan, karena pasar burung ini ternyata tidak semata menjual burung, akan tetapi menjual primata, ada beberapa jenis primata sejenis monyet kampung juga di jual disini. Tak hanya burung dan primata saja yang dijual di pasar ini. Pakan unggas, asesoris, dan berbagai sangkar burung pun dijual di sini. Bagi para pecinta burung, Anda tidak perlu bingung mencari pakan burung kualitas pilihan, seperi canary seed, millet merah, millet putih, ketan hitam, padi buntet asal Lampung, godem, jewawut, bekatul, jagung pipil, bahkan jangkrik tanpa kaki bisa Anda dapatkan di sini. Maksud dan tujuan jangkrik itu dicabuti kakinya, agar burung yang memangsa jangkrik tadi, tidak tersangkut di tenggorokan. Jika Anda memiliki burung merpati dan dara, Anda dapat memberikan asesoris pada burung kesayangan Anda berupa peneng/ gelang kaki berwarna-warni cerah yang telah diberi nomor atau nama.

Nah ada beberapa tips yang bisa saya sarankan ketika berada di Pasar Burung Pramuka ini, pertama hindari transaksi dengan calo, sebab ketika saya berada di sana cukup banyak terlihat calo yang coba menggoda saya dan beberapa pengunjung lainnya. Soalnya bila calo sudah turun tangan harga akan menjadi lebih tinggi dari pada langsung bertransaksi dengan penjual, namanya juga calo pasti ambil untung. Oh ya kalau bisa juga berpenampilan biasa-biasa saja bila ingin membeli burung di sini, karena bila kelihatan orang kaya pasti kan di getok harganya, percaya-percaya ga sih solanya keterangan ini di dapat langsung dari pengunjung yang hampir tiap minggu datang ke sini untuk membeli atau hanya sekedar liat-liat.

Kalau bicara harga sih semua binatang di pasar ini relatif alias bisa di tawar, jadi tenang saja. Pasar burung ini pernah mencapai titik lesu yang cukup parah semenjak isu flu burung merebak bebarapa tahun yang lalu, jangankan pembeli penjual pun jadi ikut-ikutan merasa takut tertular. Hal ini membuat pendapatan penjual burung di pasar ini turun drastis karena sepinya pengunjung, akan tetapi sekarang dengan status Indonesia yang telah bebas dari penyakit flu burung, pasar ini sudah pulih dan mulai bergeliat kembali. Kabar punya kabar Pasar Burung Pramuka ini akan segera di relokasi lho, rumornya akan di pindahkan ke bumi perkemahan Cibubur, karena akan nada perluasan Pasar yang di depan yakni pasar obat dan alat kesehatan, sama seperti banyak pedagang yang kurang menyetujui, saya dan mungkin beberapa pembeli yang biasa menjadi langganan tempat ini merasa keberatan karena akan jauh bila di pindahkan. (Roy, gedoor.com)




07 September 2011 - 11:12:52 WIB

Dibaca : 3522

BACA ARTIKEL MENARIK LAINNYA

Cipadu Sentra Tekstil Cileduk Cipadu Sentra Tekstil Cileduk
Rabu, 24 Agustus 2011
Lukisan Glodok Lukisan Glodok
Selasa, 15 Mei 2012
Pasar Tiban Jatijajar Pasar Tiban Jatijajar
Selasa, 16 Agustus 2011

SHARE