Meskipun tergolong museum yang tidak begitu besar, museum Joang 45 atau yang biasa kita sebut Gedung Joang 45 memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan museum-museum lainnya yang berada di kota Jakarta. Tempat ini bisa dikatakan untuk museumcukup wah lah, bila diperhatikan dari dekorasi, desain ruangan, interior dan lampu-lampu kristal sebagai penerang ruangan, dan ada satu hal lagi yang membedakan yakni ditempat ini tidak tercium aroma barang-barang tua seperti yang sering kita rasakan bila ke museum-museum lain. Hal ini dikarenakan perawatan yang cukup ekstra oleh pengelola, maklum saja ditempat ini barang koleksinya tergolong cukup langka.

Di Museum Joang 45 terdapat banyak koleksi peninggalan masa penjajahan dari era pra kemerdekaan sampai sesudah kemerdekaan, antara lain adalah diorama-diorama yang menceritakan kejadian-kejadian penting sebelum tanggal 17 agustus 1945. Dapat ditemui juga disini koleksi properti asli seragam tentara Jepang, mata uangnya, dan foto-foto asli tentang bagaimana tentara Jepang mengajarkan dan membentuk tentara PETA, tidak juga ketinggalan bentuk-bentuk kampanye Jepang berbentuk pamplet yang berusaha mempengaruhi rakyat Indonesia.

Pengelola museum juga menyediakan video dokumentasi lewat layar komputer bagi pengunjung yang ingin melihatnya. Selain koleksi dari masa penjajahan Jepang di Museum Joang 45 menyajikan koleksi seperti tanda jasa para pahlawan, radio Philip keluaran tahun 1950, senjata laras panjang, kursi dan meja dari kayu jati yang dipakai oleh Bung Hatta, serta lukisan para pahlawan antara lain lukisan Jend. Sudirman, Soekarno, Fatmawati. Dan ada satu koleksi lagi yang patut dilihat yakni koleksi mobil Presiden dan wakilnya yang kita kenal dengan mobil REP I dan REP II yang berada di belakang museum, sedikit info saja mobil ini adalah jenis sedan Limosin dengan merek Buick keluaran tahun 1939. (Roy)