Register Login

Pusat Primata Schmutzer

Ada lagi satu tempat wisata yang menjadi primadona di Taman Margasatwa Ragunan? Ingin tahu apa itu? Letak bangunannya paling strategis, nggak jauh dari setiap penjuru pintu masuk dan nggak pula terlalu dekat. Ia berada di tengah Ragunan, yaitu Pusat Primata Schmutzer. Mengapa dikasih nama Schmutzer? Apakah anda ingin mengetahuinya? Alasannya, karena Schmutzer adalah nama seorang pencetus dari pusat primata ini.

Pauline Antoinette Adeline Schmutzer dan Yayasan Gibbon (Prof. Dr.Ir. Willie Smits) yang menghibahkan pusat primata ini kepadaTaman Margasatwa Ragunan. Mereka ingin memberikan contoh kepedulian terhadap satwa liar di Indonesia, khususnya gorila. Sungguh mulia bukan niat sucinya? Jarang banget ada seseorang yang seperti Schmutzer ini di Indonesia. Sayangnya, ia meninggal pada 11 September 1998 di Jakarta sebelum pusat primata ini dibangun.

Schmutzer lahir di Wonorejo, 6 September 1924. Sedangkan fasilitas pusat primata itu sendiri dibangun 1999 dan diresmikan 20 Agustus 2002 oleh Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso. Anda nggak usah mengeluarkan banyak uang jika ingin melihat koleksi primata di sini. Tiket masuknya pun murah meriah dan nggak akan dipungut biaya apa pun lagi di dalamnya. Jika ingin melihat tiga gorila besar di pusat primata Schmutzer, sebaiknya datanglah pada waktu mereka diberi makan; pukul 09:00 Wib, 12:00 Wib, dan 15:00 Wib. Pada jam-jam tersebut, anda akan melihat dengan lahapnya mereka makan dan tentu saja pengunjung akan membludak sekali.

Ada tiga gorila di sini, pertama Kumbo. Ia adalah gorila paling besar sekaligus pemimpin kelompok di area gorila ini. Kumbo paling suka bergaya depan pengunjung, serta menunjukkan postur tubuhnya yang besar. Kedua, yaitu Komu, saudara dari Kumbo dan suka mengikutinya mengelilingi area gorila. Terakhir, Kihi, gorila satu ini paling suka menyendiri dan jarang terlihat depan pengunjung. Jika anda ingin melihat ketiga-tiganya, maka datanglah pada jam makan yang telah saya sebutkan di atas. Dijamin anda akan puas melihat tingkah laku ketiga gorila tersebut. Jangan lupa juga, bawalah kamera untuk mengabadikan momen berharga memotret mereka.

Di pusat primata Schmutzer ini, nggak hanya ada ketiga gorila itu saja lho. Tapi, terdapat juga koleksi simpanse, monyet, dan fasilitas lainnya. Seperti "dunia orang utan." Di sini kita memasuki terowongan panjang dan gelap yang dibuat menyerupai go. Di dalam goa tersebut di antara tiap-tiap bagian dipisahkan oleh tali-tali yang menyerupai akar pohon. Pada sisi-sisi terowongan di bagian tertentu akan nampak kaca tebal sehingga kita dapat melihat orang utan yang berada di luar.

Setelah keluar dari "dunia orang utan" kita bisa menaiki rumah pohon dan berjalan di antara pohon menggunakan jembatan gantung. Namun, hati-hati melangkah dan berpeganlah terhadap pegangan yang disediakan. Karena, rumah pohon dan jembatan gantung ini kurang begitu terawat sehingga terlihat rapuh. Saran saya jika ingin berliburan ke tempat wisata ini, bawalah persediaan air minum yang banyak, bawalah topi dan payung untuk menghidari dari sinar matahari langsung, dan tentunya wajib membawa kamera. Banyak sekali spot atau titik foto yang bagus juga lho. So, tunggu apa lagi. Cepetan datang kemari yuu..(Agnes)



28 Juni 2011 - 14:14:40 WIB

Dibaca : 1835

BACA ARTIKEL MENARIK LAINNYA

Sekatenan Jogjakarta Sekatenan Jogjakarta
Rabu, 07 Maret 2012
Setu Kembang Lio Setu Kembang Lio
Kamis, 05 April 2012
Wisata Gajah Tunggang Wisata Gajah Tunggang
Kamis, 30 Juni 2011
Komunitas Roadeagle Motorcycles Komunitas Roadeagle Motorcycles
Senin, 02 April 2012
Mencoba Jajanan Khas Tegal Mencoba Jajanan Khas Tegal
Kamis, 24 November 2011

SHARE