Register Login

Masjid An Nawier

Di antara semua masjid yang ada di Kampung Arab, Pekojan, Jakarta Barat,hanya Masjid An Nawier yang masih terlihat jelas jejak peninggalannya. Baik dari bentuk, arsitektur, maupun lokasi masjid. Masjid An Nawier berada tepat di depan Jembatan Kambing dan daerah Penjagalan. Jembatan Kambing sejarahnya adalah tempat di mana kambing-kambing yang datang dari perahu maupun rakit di Kali Angke melintas di jembatan tersebut. Kambing-kambingtersebut nantinya akan dijual dan disembelih di Penjagalan.

Jembatan tersebut lalu dikenal dengan Jembatan Kambing. Sekitar Jembatan Kambing banyak tempat penjagalan untuk menyembelih kambing tersebut. Kini, jembatan dan Penjagalan tersebut masih ada. Serta bau menyengat kambing pun terasa ketika kita berada di daerah tersebut. Nah, tepat depan Penjagalan ada bangunan masjid yang didominasi oleh warna putih dan hijau. Bangunan yang seperti benteng dan berbentuk L ini berdinding tebal dan memiliki teras yang teduh, karena memang di sekitar masjid ditanami beragam pohon. Masjid An Nawier didirikan pada 1760 dengan konsep rukun Islam, hal ini bisa dilihat dari jumlah pintunya. Sisi kanan dan kiri dilengkapi lima pintu masing-masingnya dan bisa menampung sekitar 1000 jamaah di dalamnya.

Mengenai pendiri masjid banyak versi yang mengungkapkan. Ada yang bilang didirikan oleh Daeng Usman, pria asal Makassar, Sulawesi Selatan. Ia adalah pengusaha yang sering berjualan di sekitar Pekojan. Sedangkan menurut Heuken, penulis "Masjid-Masjid Tua di Jakarta," masjid ini didirikan oleh Sayid Abdullah bin Husein Alaydrus. Untuk peninggalan bersejarahnya, di dalam kompleks masjid terdapat makam milik Syarifah Fatimah binti Husein Alaydrus atau Ratu Syarifah Aminah yang mendapat julukan jide (nenek kecil) yang wafat 1752. Makam di barat masjid ini, dipercaya sebagai keturunan Nabi Muhammad dari garis keturunan Fatimah. Kata pengelola masjid, masih banyak penziarah yang menziarahi makam dari leluhur Masjid An Nawier.

Selain itu, terdapat makam seorang komandan bernama Dahlan yang berasal dari Banten. Ia adalah yang merehab masjid pada 1850 dan memperluasnya hingga seluas 500 meter persegi. Luas masjid hingga sekarang yaitu 1.500 meter persegi. Siapakah Komandan Dahlan? Apakah ia turut menjadi sejarah dalam perkembangan kota Batavia? Yups, perkiraan anda benar sekali. Komandan Dahlan adalah seorang utusan Kesultanan Banten yang membantu Fatahillah menyerang Belanda di daerah Sunda Kelapa. Ia pun berketurunan di wilayah selatan Pelabuhan Sunda Kelapa. Dari kebiasaannya yang menggunakan ikat kepala dari kain tenun Banten, maka ada yang bilang bahwa kain tenun kepala ini sebagai asal dari kata Pekojan. Masjid An Nawier pun memiliki keunikan selain dari konsep rukun Islam dan bangunan berwarna hijau putih tersebut.

Dalam buku "Hadramaut dan Koloni Arab di Nusantara" karya Prof. LWC Van De Berg, bahwa ada mimbar berukir mihrab sebagai hadiah dari Sultan Pontianak pada abad 13. Tiangnya pun berjumlah 33 dengan menara menjadi ciri khas dari masjid ini. Menara setinggi 17 meter dahulunya berperan menjadi tempat persembunyian para pejuang dalam perang kemerdekaan. Selain itu, juga digunakan muazin untuk mengumandangkan adzan. Angka 33 ini sebagai lambang dari jumlah tasbih. Di teras masjid, terdapat 17 tiang berukuran lebih kecil. Angka 17 melambangkan jumlah rakaat dalam sehari.

Selain peninggalan makam Syarifah Aminah dan peninggalan jejak arsitektur masjid, terdapat pula sebuah mimbar berukir mihrab masjid dan merupakah hadiah dari Sultan Pontianak pada abad ke-18. Jika kita sudah keluar dari gerbang Masjid An Nawier, maka tercium bau kambing yang menyengat serta polusi udara dengan debu di mana-mana. Tetap saja keindahan Masjid An Nawier tiada duanya dan jika Ramadhan tiba kerap kali menjadi wisata religi masjid tua yang diadakan oleh berbagai komunitas sejarah. (Agnes)



02 Februari 2012 - 12:12:46 WIB
Foto : Agnes / GeDoor.com
Dibaca : 2043
  • Masjid An Nawier, Jalan Pekojan Raya No: 71. Pekojan. Tambora. Jakarta Barat
  • Maps

BACA ARTIKEL MENARIK LAINNYA

Museum Taman Anggrek (TMII) Museum Taman Anggrek (TMII)
Selasa, 14 Februari 2012
Taman Margasatwa Ragunan Taman Margasatwa Ragunan
Rabu, 22 Juni 2011
Indonesia Travel Fair 2015 Indonesia Travel Fair 2015
Senin, 30 November 2015
Museum Serangga dan Taman Kupu Museum Serangga dan Taman Kupu
Selasa, 06 Maret 2012
SeaWorld SeaWorld
Kamis, 26 Mei 2011

SHARE