Sudah ada bukti kuat mengenai pola pikir yang maju pada kehidupan masyarakat prasejarah. Sebagaimana tertulis, dari data arkeologis menunjukkan bahwa pada masa prasejarah, masyarakat telahmengenal sistem sosial ekonomi, khususnya perdagangan sederhana dalam bentuk pertukaran (barter).

Dan melalui perdagangan itu pula, masyarakat berusaha meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Masa prasejarah merupakan masa sejak adanya manusia sampai ditemukannya tulisan. Sebelum masa prasejarah disebut masa geologi, yakni sejak diciptakannya bumi. Di Mesir tulisan sudah ditemukan sekitar 4000 tahun yang lalu, sedangkan di Indonesia tulisan baru ada sekitar abad ke 5 M. Kedatangan saya ke Museum Nasional (Gajah) disambut beberapa pengetahuan seputar aktivitas masyarakat zaman prasejarah.

Seperti keterangan yang menyebutkan bahwa beberapa daerah masih dapat dijumpai pola perkampungan berkonsep prasejarah. Umumnya memiliki ciri-ciri pada bagian halaman rumah terdapat bangunan megalitik sebagai tempat upacara, pemujaan, atau kubur. Bentuk rumahnya pun bervariasi, antara lain bentuk rumah bulat dengan atap menyentuh tanah dan memiliki satu pintu untuk keluar masuk.

Ada pula bentuk rumah persegi empat dengan atap kerucut dan ada bentuk atap berupa perahu dan rumah bertiang. Rumah perkampungan ini dapat dijumpai di kepulauan Nusa Tenggara, Kalimantan, Maluku, Bali, dan lainnya. Di sisi lain terdapat pula tradisi pembuatan gerabah dengan teknik sederhana yakni tangan. Ada pula alat-alat yang dipamerkan sebagai kubur serta koleksi masa prasejarah lainnya. (Firman)