Register Login

Little Tokyo Ennichisai Blok M 2016

Little Tokyo Ennichisai Blok M adalah acara tahunan kulinari, seni dan kebudayaan Jepang tradisional dan modern yang diadakan di kawasan Blok M, Jakarta Selatan sejak tahun 2010.

Dihadiri lebih dari puluhan ribu pengunjung setiap tahunnya acara ini diramaikan oleh 150 stand makanan-minuman dan pernak pernik Jepang, juga pertunjukkan tradisional seperti Mikoshi, Dashi, danperformance Eisa, Yosakoi dan lainnya serta pertunjukkan modern seperti band dan Cosplay.  

Tahun ini cukup special karena ada penampilan dari BONTEN.  BONTEN adalah sebuah tim taiko yang dibentuk dan dipimpin oleh Kobayashi Masataka pada tahun 1999. Tim yang beranggotakan 10 orang ini dilatih oleh kelas khusus taiko yang bernama Mirai Taiko Doujou. Lulusannya melakukan debut pada bulan Agustus tahun 2000 di ”Daikyosai” perfektur Akita.

Selain menampilkan pertunjukan taiko secara umum, penampilan mereka juga digabung dengan alat instrumen musik lainnya seperti seruling, kecapi, dan piano dengan tujuan untuk keindahan irama dan penghayatan musik yang luar biasa. Selain itu event yang berlangsung selama dua hari yakni 14-15 Mei 2015 ini juga menampilkan Kobudo Taiko Shudan Kajimaai yang berasal dari kota Itoman dan dibentuk pada tahun 1998.

Anggotanya terdiri dari siswa SD hingga orang dewasa. Kajimaai memadukan Sousaku Eisa dengan Kobudo (bela diri dengan alat) dan Shishimai (Barongsai Jepang). Sesuai dengan namanya, Kajimaai (Kaze no Mai) menari seperti angin. Mereka menjadi wakil Jepang di International Mask Dance Festival di Kota Andong, Taipei International Travel Fair, Matsuri in Taiwan. Mereka juga pernah tampil di Washington D.C dan Hawaii.

Yang menjadi acara utama tentunya adalah arak-arak Mikoshi. Mikoshi adalah tandu yang dihias dengan megah seperti sebuah yagura, dan dipercaya dinaiki oleh objek pemujaan atau roh dari kuil Shinto di Jepang. Pada penyelenggaraan matsuri, mikoshi diusung beramai-ramai di pundak oleh para penganut, dan dibawa berpawai keliling kota.

Mikoshi dipakai untuk membawa objek pemujaan atau roh dari persemayaman permanen ke tempat peristirahatan sementara (otabisho) selama berlangsungnya matsuri, dengan maksud untuk menenangkan mereka.

Sebagian besar mikoshi dibuat dari kayu yang dipernis hitam. Komponen terdiri dari sepasang kayu pemikul, bagian badan, dan atap. Dua batang kayu pemikul yang dipasang sejajar pada bagian bawah juga berfungsi sebagai penyangga bagian badan. Meski biasanya mikoshi dibawa berpawai dengan diusung ramai-ramai, ada pula mikoshi yang ditarik orang setelah dinaikkan ke atas kereta dorong atau gerobak. (Roy/gedoor)



15 Mei 2016 - 01:54:51 WIB
Foto : Roy/gedoor
Dibaca : 1585

SHARE