Maestro kain tenun dan batik Indonesia – Stephanus Hamy, kembali menampilkan mahakarya terbaiknya dalam fashion show yang bertemakan “Pacitan”. Terinspirasi darikeindahan kota asalnya, Jawa Tengah, ia menuangkan ide-idenya demi mengangkat kain khas yang memiliki daya pikat warna gradasi tersebut. Batik Pacitan yang berawal dan berkembang di Jawa Tengah, lambat laun semakin meluas kepopulerannya di Indonesia.

Pesona jenis batik ini pun pada akhirnya semakin terangkat dan mulai bermunculan motif-motif serupa dengan corak yang hampir mirip, namun tetap dengan kekhasan berbeda, sesuai dengan budaya daerah masing-masing. Keindahan batik Pacitan inilah yang membuat sosok Stephanus Hamy untuk mengangkatnya ke dalam koleksi terbarunya. Kedekatan Ia dengan Pacitan, yang menjadi sebuah titik temu tersendiri pengangkatan kembali langgam Lorok yang merupakan intisari dari koleksi siap pakai miliknya.

Kejeniusan Stephanus Hamy terlihat saat ia mengevolusi motif cicak dan kupu-kupu ke dalam kemasan modern, weight-free, secara menarik dikenakan. Motif yang terbilang unik tersebut lalu berpadu dengan keindahan flora, seperti daun dan bunga. Sementara, pemilihan saturasi earthy mendominasi lini pakaian rancangannya kali ini. alunan kain kreasinya pun melebur dengan siluet klasik modern berbalut warna cokelat pupus hingga indigo.

Mengedepankan keindahan corak batik Pacitan, Stephanus Hamy pun tak lupa memadankan sejumlah rancangan dengan material polos. Sehingga bagaimanapun turunan warna yang digunakan, rancangan si penggemar lumpia dan panganan tangan tradisional ini menjadi sebuah kesinambungan yang utuh. Terarah, klasik, nan elegan. (Angga W/geDoor)