Register Login

Kinez Reza Gelar Pameran Tunggal 'Selubung Bening'

Indonesia kembali melahirkan seniman muda berbakat, kali ini dunia fotografi tanah air mendapat penyegaran dengan kehadiran generasi baru-nya ini. Adalah perempuan pemilik nama Kinez Riza yang saat ini membawa nuansa berbeda di dunia fotografi  tanah air lewat karya-karyanya yang sedikit memiliki perbedaan dengan 'arus utama' seni rupa di Indonesia.

Penjelajahannyamulai dari hutan hujan Kalimantan bersama orang-orang suku Dayak Lundayeh dan suku Lamalera di Lembata, hingga perjalanan panjangnya ke Mongolia atau Kutub Utara menunjukkan besarnya passion wanita berusia 25 tahun ini dalam berkarya lewat estetikanya yang unik.
 

Ketertarikannya akan konsep 'cahaya, alam, waktu dan sublim' menjadi lambang merenungkan esensi keberadaan di dalam karya-karya perempuan yang pernah diundang untuk residensi (menetap dan membuat karya seni) bersama 25 seniman internasional lainnya di Kutub Utara.  

Nature, arkeologi dan tradisi lampau menjadi platform  perempuan mendalami teknik fotografi dengan film 35 mm ini membuat suatu jembatan antara dunia luar dan proses internalisasi dalam dirinya.

Banyak hal dari masa lalu yang mempunyai representasi baru dalam masa kini, dan hal-hal tersebut dianggap sebagai representasi realita yang kekal dan puitis oleh sosok yang banyak terlibat kerjasama dengan arkeolog dan antropolog di sejumlah institusi, diantaranya ARKENAS (National Archaeological Society Indonesia), Museum Geologi Bandung.

Perempuan yang juga pernah menggelar pameran tunggalnya di Land Art Mongolia, Art Dubai Uni Emirat Arab, Unseen Photo Fair Belanda serta di D'Gallerie Indonesia ini pun pernah dinominasikan untuk Penghargaan Sovereign Art Prize dari Sovereign Art Foundation.  

Gelaran tunggal 'Selubung Hening' merupakan bentuk penghadiran kembali dalam wujud karya visual yang kontemplatif yang berasal dari pengalaman kolektif peradaban di masa lalu. Setiap batu, tumbuhan, pohon yang menjulang tinggi, sungai yang mengalir hingga tanah yang dipijak, terekam keriuhan di setiap peradaban yang telah berhasil dilalui.

Semuanya ditampilkan dengan rendah hati, tenang dan hening. Keheningan yang bila dibaca dan diresapi dengan seksama akan memberikan sedikit petunjuk akan esensi dasar keberadaan manusia.  

Bekerja sama dengan Salian Artspace dan Ruci Art Space serta kurator, Rifandy Priatna, gelaran yang menampilkan 20 karya terbaru dari dara kelahiran tahun 1989 ini akan berlangsung mulai 5 September 2015 sampai dengan 4 Oktober 2015  yang dibuka setiap hari nya mulai pukul 11.00 hingga pukul 22.00 Wib di Galeri Salian Art Space, Bandung, Jawa Barat. (Fakhruddin Abd/ gedoor)  



07 September 2015 - 16:42:49 WIB
Foto : FakhruddinAbd/gedoor
Dibaca : 1753

BACA ARTIKEL MENARIK LAINNYA

Indonesia VS LA Galaxy Indonesia VS LA Galaxy
Senin, 21 November 2011

SHARE