Pameran Korea-ASEAN 25th Anniversary
Budaya Pop kini sudah menjadi budaya baru yang tidak bisa diremehkan
dan dipandang sebelah mata keberadaannya.
Melalui banyak saluranseperti media
massa, budaya ini meluas dan menjadi ‘acuan’ baru bagi kehidupan sehari-hari. Tak lepas para seniman
pun akhirnya banyak juga yang terinspirasi dari ikon baru ini untuk mengejawantahkan
kedalam karya-karya mereka.
Pameran Seni Kontemporer yang berlangsung selama 24 hari ini terselenggara atas kerjasama antara Komunitas Salihara, Pusat Seni dan Manajemen Komunitas (ARCOLABS), dan Universitas Surya, Tangerang. Acara ini didedikasikan untuk merayakan 25 tahun hubungan dialog ASEAN dan Republik Korea. Pameran ini digelar serta dibuka umum sejak 15 Agustus hingga 7 September 2014 mendatang di Galeri Salihara Jakarta Selatan.
Pameran ini menampilkan karya-karya 13 seniman dari Korea dan ASEAN, mereka antara lain: Lee Hyun-Jin, Lee Wan (Korea Selatan), Serrum, Stereoflow (Indonesia), Ise (Malaysia), Phunk Studio (Singapura), Yuree Kensaku dan Maythee Noijinda (Thailand), Sam Siren (Brunei Darussalam), Sokuntevy Oeur (Kamboja), Olé Viravong Scovill (Laos), Arker Kyaw (Myanmar), Thomas D. Daquioag (Filipina), dan Ngoc Vo (Vietnam) dengan kurator Jeong-Ok Jeon.
Tak hanya menampilkan karya perpaduan imaji dan mekanisme untuk massa, pameran ini juga tempat saling menjelajahi perbedaan gaya dan sensibilitas masing-masing dengan berbagai latar yang berbeda dan juga meningkatkan hubungan serta kerja sama yang setara diantara para seniman tersebut. (Fakhruddin Abd/ gedoor).
Pameran Seni Kontemporer yang berlangsung selama 24 hari ini terselenggara atas kerjasama antara Komunitas Salihara, Pusat Seni dan Manajemen Komunitas (ARCOLABS), dan Universitas Surya, Tangerang. Acara ini didedikasikan untuk merayakan 25 tahun hubungan dialog ASEAN dan Republik Korea. Pameran ini digelar serta dibuka umum sejak 15 Agustus hingga 7 September 2014 mendatang di Galeri Salihara Jakarta Selatan.
Pameran ini menampilkan karya-karya 13 seniman dari Korea dan ASEAN, mereka antara lain: Lee Hyun-Jin, Lee Wan (Korea Selatan), Serrum, Stereoflow (Indonesia), Ise (Malaysia), Phunk Studio (Singapura), Yuree Kensaku dan Maythee Noijinda (Thailand), Sam Siren (Brunei Darussalam), Sokuntevy Oeur (Kamboja), Olé Viravong Scovill (Laos), Arker Kyaw (Myanmar), Thomas D. Daquioag (Filipina), dan Ngoc Vo (Vietnam) dengan kurator Jeong-Ok Jeon.
Tak hanya menampilkan karya perpaduan imaji dan mekanisme untuk massa, pameran ini juga tempat saling menjelajahi perbedaan gaya dan sensibilitas masing-masing dengan berbagai latar yang berbeda dan juga meningkatkan hubungan serta kerja sama yang setara diantara para seniman tersebut. (Fakhruddin Abd/ gedoor).
20 Agustus 2014 - 12:09:20 WIB
Foto : Fakhruddin Abd/gedoor
Dibaca : 2195