Register Login
  1. Pengrajin Tradisional Muara Angke

    Pengrajin Tradisional Muara Angke Pengrajin Tradisional Muara Angke
  2. Pengrajin Tradisional Muara Angke

    Pengrajin Tradisional Muara Angke Pengrajin Tradisional Muara Angke

Pengrajin Tradisional Muara Angke

Di tengah hiruk pikuk berkembangnya pasar modern di tengah kota metropolitan Jakarta, ratusan bahkan hingga ribuan orang masih bertahan dengan cara hidup serta  keterampilan untuk mendapatkan penghasilan dengan cara yang tradisonal. Salah satu sudut di kawasan pelabuhan Sunda Kelapa Muara Angke Jakarta banyak kita jumpai orang-orang yang masih mempertahankan polahidup yang tradisional.

Maraknya pasar modern yang bermunculan di Jakarta tidak menyurutkan sebagian masyarakat kecil di pesisir Muara Angke ini. Mereka masih bertahan bertahan dengan cara-cara lama. Di kawasan pesisir, selain puluhan orang yang masih mengerjakan beberapa peralatan untuk melaut secara tradisional, sebagian besar juga mengerjakan pengasinan ikan secara tradisional pula.

Deretan lapak penjual peralatan melaut di Jl. Pasar Ikan belakang Museum Bahari menjadi salah satu pusat penjualan berbagai alat-alat laut tradisional, semi modern hingga modern. Namun, uniknya di tengah puluhan toko yang berjajar di sana masih ada saja orang yang membuat berbagai peralatan menggunakan tangan (hand made) untuk melayani sejumlah permintaan bagi kapal-kapal yang masih melaut untuk menangkap ikan. 

Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, keberadaan pengrajin alat melaut secara tradisional pelan-pelan tergeser dengan teknologi yang semakin modern. Untungnya saja  masih ada beberapa orang yang masih mempertahankan untuk tetap menggunakan peralatan secara tradisonal karena beberapa alasan. Salah satunya selain murah peralatan yang di buat dengan tangan tersebut bisa disesuaikan dengan permintaan pembeli.

Salah satu pengrajin tangga anyaman kapal nelayan yuli (40), beliau telah lebih dari 20 tahun secara telaten mengerjakan tangga kapal sesuai pesanan. Yuli merupakan satu dari puluhan pengrajin tangga kapal yang masih bertahan di kawasan pasar ikan di komplek Museum Bahari Jakarta. 

Satu lagi hal menarik dari tempat ini adalah ratusan pengrajin ikan di kawasan pasar ikan Museum Bahari. Salah satunya adalah sosok perempuan berusia 68 tahun ibu Lukiah yang masih semangat menggarap lahan pekerjaan sebagai pengrajin ikan asin tradisional. Meskipun hasil tangkapan ikan di perairan muara angke relatif cukup besar, beliau masih menggunakan cara tradisional dalam mengolah ikan yang akan di asinkan. Namun pasca banjir besar yang sempat melanda kawasan Jakarta kemarin membuat sebagian besar orang yang berprofesi sama dengan ibu Lukiah kini kembali ke tempat tinggal masing-masing. Namun ibu yang di karuniai 4 orang anak ini masih tetap bertahan dengan alasan ekonomi. (Ardan/ gedoor.com) 



20 April 2013 - 02:15:24 WIB
Foto : Ardan/ GeDoor.com
Dibaca : 2007

SHARE