Ayam Goreng Suharti
Bagi anda yang belum mencoba ayam goreng yang satu ini mungkin akan terkecoh. Karena, Ayam Goreng Suharti hampir sama dengan Ayam Goreng Ny. Suharti. Dimana letak perbedaannya? Kedua ayam goreng Suharti ini bisa dilihat dari perbedaan logonya. Satu berlogo Suharti yang mengenakan pakaian kebaya Jawa dan Ny.Suharti lainnya berlogo 2 ayam dengan huruf S di tengah-tengahnya.
Seperti informasi yang beredar, awalnya Suharti dengan suaminya berjualan ayam goreng keliling sejak 1962 di Yogyakarta. Setelah penjualan meningkat, muncul keinginan untuk memperbesar usahanya dengan mendirikan rumah makan bernama Rumah Makan Ayam Goreng Mbok Berek Baru pada 1969 di Yogyakarta. Dinamakan Mbok Berek Baru karena Suharti masih keturunan ketiga Mbok Berek yang juga merupakan pengusaha Ayam Goreng. Setelah beberapa tahun dirasakan perkembangan yang cukup baik, pada 1972 memutuskan untuk mengubah nama menjadi Rumah Makan Ayam Goreng Ny. Suharti dengan logo 2 ayam dengan huruf S di tengah-tengahnya yang berpusat di Jl. Sucipto No. 208, Yogyakarta. Pesatnya bisnis ayam goreng tersebut dibuktikan dengan berdirinya beberapa cabang di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Pekan Baru, Medan dan Lampung.
Namun, setelah beberapa puluh tahun manajemen dikerjakan bersama, akhirnya terjadi ketidakcocokan suami istri hingga berakibat perceraian. Dan Suharti pun mendirikan sendiri rumah makan Ayam Goreng dengan logo Suharti yang mengenakan pakaian kebaya Jawa. Sementara ayam goreng dengan logo 2 ayam dengan huruf S di tengah-tengahnya, dipegang serta dikelola oleh mantan suaminya. Terlepas dari sejarah tersebut, kebetulan saya memasuki Rumah Makan Ayam Goreng berlogo Suharti berpakaian kebaya Jawa. Saat mencobanya, daging ayam goreng Suharti memang enak.
Bumbu menyerap ke daging hingga terasa empuk. Kremesannya pun renyah. Tulang-belulang ayam goreng juga bisa disantap. Semua kembali dari apa saja bumbu yang digunakan. Selain tepung beras untuk kremesan, juga adanya campuran bawang merah, bawang putih, jahe, kemiri, ketumbar, sangrai, garam, dan merica bubuk. Semua bercampur satu. Sudah terbayangkan enak dan harumnya ayam goreng. Selain itu, pembeli dapat juga memilih beberapa porsi yang tersedia. Ada per potong dan bisa per ekor. Penasaran? (Firman)
Seperti informasi yang beredar, awalnya Suharti dengan suaminya berjualan ayam goreng keliling sejak 1962 di Yogyakarta. Setelah penjualan meningkat, muncul keinginan untuk memperbesar usahanya dengan mendirikan rumah makan bernama Rumah Makan Ayam Goreng Mbok Berek Baru pada 1969 di Yogyakarta. Dinamakan Mbok Berek Baru karena Suharti masih keturunan ketiga Mbok Berek yang juga merupakan pengusaha Ayam Goreng. Setelah beberapa tahun dirasakan perkembangan yang cukup baik, pada 1972 memutuskan untuk mengubah nama menjadi Rumah Makan Ayam Goreng Ny. Suharti dengan logo 2 ayam dengan huruf S di tengah-tengahnya yang berpusat di Jl. Sucipto No. 208, Yogyakarta. Pesatnya bisnis ayam goreng tersebut dibuktikan dengan berdirinya beberapa cabang di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Pekan Baru, Medan dan Lampung.
Namun, setelah beberapa puluh tahun manajemen dikerjakan bersama, akhirnya terjadi ketidakcocokan suami istri hingga berakibat perceraian. Dan Suharti pun mendirikan sendiri rumah makan Ayam Goreng dengan logo Suharti yang mengenakan pakaian kebaya Jawa. Sementara ayam goreng dengan logo 2 ayam dengan huruf S di tengah-tengahnya, dipegang serta dikelola oleh mantan suaminya. Terlepas dari sejarah tersebut, kebetulan saya memasuki Rumah Makan Ayam Goreng berlogo Suharti berpakaian kebaya Jawa. Saat mencobanya, daging ayam goreng Suharti memang enak.
Bumbu menyerap ke daging hingga terasa empuk. Kremesannya pun renyah. Tulang-belulang ayam goreng juga bisa disantap. Semua kembali dari apa saja bumbu yang digunakan. Selain tepung beras untuk kremesan, juga adanya campuran bawang merah, bawang putih, jahe, kemiri, ketumbar, sangrai, garam, dan merica bubuk. Semua bercampur satu. Sudah terbayangkan enak dan harumnya ayam goreng. Selain itu, pembeli dapat juga memilih beberapa porsi yang tersedia. Ada per potong dan bisa per ekor. Penasaran? (Firman)
05 Januari 2012 - 11:24:15 WIB
Foto : Istimewa
Dibaca : 4442
- Jl. Dewi Sartika No. 237 Jakarta Timur
- Buka setiap hari mulai 11:00 hingga 23:00 Wib
- (021) 800 8208
- Maps