Patung yang berdiri tepat pada bagian tengah jalan raya Diponegoro nampaknya amat tepat berada di situ, karena nama sosok yang dipatungkan dengan nama jalan sangat singkron kan. Padahal sewaktumasih kuliah dulu patung ini belum ada lho, karena patung masih bersatatus baru di Jakarta karena belum lama diresmikan sekitar tahun 2005 yang lalu oleh gubernur Jakarta kala itu Sutiyoso.

Sebenarnya sebelum patung ini dibangun, sudah berdiri sebuah patung di lahan tersebut yakni Patung RA Kartini. Namun, karena patung itu lebih mirip dengan wanita Jepang, maka akhirnya patung dipindahkan ke Taman Monas. Patung yang berdiri di hamparan tumbuhan merambat yang berwarna hijau dengan ungu. Dari kejauhan tampak jelas patung yang menggambarkan Pangeran Diponegoro sedang menunggangi seekor kuda yang sedang mengangkat kedua kakinya sembari Diponegoro menghempaskan tombak yang terlihat seakan sedang melawan musuh dari atas kuda.

Patung Diponegoro akan menempati lahan seluas 3000 m2, lengkap dengan air mancur di bawah patung seluas 110 m2. Patung Diponegoro merupakan hibah dari Ciputra, arsitek sekaligus pengusaha real estate pemilik Grup Ciputra. Menurut Ciputra, proses pembuatan sampai penempatan patung yang terbuat dari perunggu itu membutuhkan waktu hampir setahun.Bila diamati patung ini cukup terawat karena terlihat dari tumbuhan-tumbuhan yang subur di sekeliling patung, pada saat berada di sana juga terlihat beberapa petugas sedang membersihkan area patung. Area Patung Diponegoro ini dekat sekali dengan lokasi Taman Suropati dan Gedung Bappenas, jadi kalau sedang berada di sana bisa sekalian meluncur ke Taman suropati untuk sekedar beristirahat sejenak. (Roy)