Patung Tugu Tani
Ada sebuah keterkaitan antara dua bangunan atau bisa dibilang monumen ini yakni Bundaran HI dan Tugu Tani, apa keterkaitannya. Keterkaitan ini bisa dikatakan sebagai salah satu tempat favorit untuk para demonstran melalukan aksi massa untuk meneriakan aspirasinyakepada pemimpin negeri ini. Biasanya sih sebelum menuju ke Bundaran HI para massa aksi berorasi dulu di Tugu Tani dan melanjutkannya ke Bundaran HI begitu pun juga sebaliknya.
Sebenarnya apa sih Tugu Tani itu, Tugu Tani adalah patung pahlawan yang berada di Taman Segitiga Menteng ini dibuat pematung kenamaan Rusia bernama Matvel Manizer dan Otto Manizer. Patung ini dihadiahkan oleh pemerintah Uni Soviet pada saat itu kepada pemerintah Republik Indonesia sebagai manifestasi dari persahabatan kedua bangsa. Tugu Tani merupakan taman dengan patung seorang petani yang sedang memakai topi caping yang bertema kisah perjuangan tentang seorang ibu yang mengantarkan anak lelakinya berangkat menuju ke medan perang.
Untuk mendorong semangat dan keberanian sang anak agar bertekad memenangkan perjuangan, dan juga agar selalu ingat akan orang tua dan tanah airnya, maka sang bunda memberikan bekal nasi kepada anak laki-lakinya. Kawasan ini terlihat cukup cantik karena rumput dan tanamannya sangat dirawat hampir tiap hari disiram dan dibersihkan dan disterilkan dari kaki-kaki maupun pengunjung yang ingin masuk ke dalam tugu ini. Patung ini dibuat dari bahan perunggu, dibuat di Uni Soviet dan kemudian didatangkan ke Jakarta dengan kapal laut.
Diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1963 dengan menempelkan plakat pada Voetstuk berbunyi "Bangsa yang menghargai pahlawannya adalah bangsa yang besar". Alasan penempatan Patung Pahlawan di kawasan ini adalah karena tempatnya yang luas, memenuhi syarat untuk sebuah patung yang besar. Lokasi tempat tersebut sangat strategis karena merupakan titik pertemuan arus lalu lintas sehingga dapat terlihat dari berbagai penjuru. (Roy)
Sebenarnya apa sih Tugu Tani itu, Tugu Tani adalah patung pahlawan yang berada di Taman Segitiga Menteng ini dibuat pematung kenamaan Rusia bernama Matvel Manizer dan Otto Manizer. Patung ini dihadiahkan oleh pemerintah Uni Soviet pada saat itu kepada pemerintah Republik Indonesia sebagai manifestasi dari persahabatan kedua bangsa. Tugu Tani merupakan taman dengan patung seorang petani yang sedang memakai topi caping yang bertema kisah perjuangan tentang seorang ibu yang mengantarkan anak lelakinya berangkat menuju ke medan perang.
Untuk mendorong semangat dan keberanian sang anak agar bertekad memenangkan perjuangan, dan juga agar selalu ingat akan orang tua dan tanah airnya, maka sang bunda memberikan bekal nasi kepada anak laki-lakinya. Kawasan ini terlihat cukup cantik karena rumput dan tanamannya sangat dirawat hampir tiap hari disiram dan dibersihkan dan disterilkan dari kaki-kaki maupun pengunjung yang ingin masuk ke dalam tugu ini. Patung ini dibuat dari bahan perunggu, dibuat di Uni Soviet dan kemudian didatangkan ke Jakarta dengan kapal laut.
Diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1963 dengan menempelkan plakat pada Voetstuk berbunyi "Bangsa yang menghargai pahlawannya adalah bangsa yang besar". Alasan penempatan Patung Pahlawan di kawasan ini adalah karena tempatnya yang luas, memenuhi syarat untuk sebuah patung yang besar. Lokasi tempat tersebut sangat strategis karena merupakan titik pertemuan arus lalu lintas sehingga dapat terlihat dari berbagai penjuru. (Roy)
19 September 2011 - 18:13:14 WIB
Dibaca : 1715