Register Login

Museum Manggala Wanabakti

“Hei, perwira rimba raya. Mari kita bernyanyi, memuji hutan rimba dengan lagu yang gembira dan nyanyian yang murni….” Tahu nggak itu lagu apa? Bukan lagu daerah atau lagu yang populer masyarakat Indonesia lho. Tapi bagi anda para rimbawan dan rimbawati Indonesia, pastinya mengenal sepenggal lirik di atas. Lagu di atas dinyanyikan oleh rimbawan dan rimbawati ketika berada di gunung atau mengabdikan dirinya kepada pelestarian hutan. Rimbawanitu hanyalah sebutan dari orangnya saja.

Ingin tahu sejarah dari rimbawan atau kekayaan dari hutan Indonesia ini? Yuk, datang saja ke museum Manggala Wanabakti di samping Departemen Kehutanan (Dephut) Republik Indonesia. Museum ini berada persis di samping Dephut. Dari pintu masuk Dephut, suasana adem banyaknya pohon sudah terasa. Berbeda sekali dengan suasana panasnya Jakarta yang berada di luar lokasi Dephut. Asyiknya berteduh sekaligus belajar sejarah kehutanan, apalagi alasan anda sehingga tidak mengajak putra dan putri anda ke sini. Mari belajar sejarah kehutanan Indonesia.

Ada yang tahu arti dari Manggala Wanabakti? Manggala itu artinya cendekiawan rimbawan yang menduduki jabatan tertinggi. Sedangkan wana berarti hutan dan bakti adalah pengabdian. Jika diartikan secara keseluruhan artinya adalah tempat berkiprahnya para manggala atau pimpinan rimbawan dalam memberikan bimbingan kepada pemanfaatan hutan dan seisinya. Ibaratnya, sebagai bentuk dharma bakti rimbawan kepada sesama manusia dengan rela berkorban, ikhlas serta tanpa pamrih.

Mendengar filosofi di atas, sangat berbudi luhur bukan? Oleh karena itu, museum Manggala Wanabakti ini diresmikan pada 24 Agustus 1983 oleh Soeharto dan 7 tahun kemudian gedung megah yang berlokasi di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Senayan, Jakarta ini masih berdiri kokoh dan semakin kuat menanamkan citranya sebagai simbol "Persatuan dan Kesatuan Rimbawan Indonesia." Nggak hanya itu saja lho, museum ini ditunjukkan bagi para rimbawan yang tanpa pamrih telah menjaga kelestarian hutan Indonesia. Jasamu tiada akhir, rimbawan!

Di museum ini terdapat 736 artifak dan ada satu artifak yang unik, yaitu pohon berbicara. Mengapa disebut pohon berbicara? Pohon jati ini berusia 139 tahun dan bercerita tentang perjalanan dirinya sendiri. Ada juga gelondong jati yang lebarnya sangat besar. Ia berusia 336 tahun. Beberapa lingkaran pohonnya dihubungkan dengan peristiwa penting yang terjadi di Indonesia. Selain itu, terdapat lima macam diorama tipe hutan di Indonesia.

Diorama ini menceritakan beragam jenis pohon dan binatang yang menghuni hutan-hutan tersebut. Di antaranya, hutan alam (virgin forest), hutan jati, hutan pinus (bisa digolongkan ke dalam tipe hutan tanaman industri), hutan damar, dan hutan mangrove. Masih banyak lagi kekayaan alam hutan Indonesia yang telah didokumentasikan oleh Museum Manggala Wanabakti. Tunggu apa lagi, ajak segera keluarga anda ke Museum Manggala Wanabakti. (Agnes)



09 Agustus 2011 - 18:58:39 WIB

Dibaca : 3100

BACA ARTIKEL MENARIK LAINNYA

Museum Nasional (Kesenian) Museum Nasional (Kesenian)
Senin, 15 Agustus 2011
Berburu Barang Bekas Di Mall Rongsok Berburu Barang Bekas Di Mall Rongsok
Senin, 15 September 2014
Museum Sejarah Jakarta Museum Sejarah Jakarta
Jumat, 12 Agustus 2011
Museum Reksa Artha Museum Reksa Artha
Rabu, 10 Agustus 2011

SHARE