Register Login

IPA Convention and Exhibition Ke-39 Siap Digelar Di Jakarta

Menjelang IPA Convention & Exhibition ke-39 yang akan berlangsung pada tanggal 20−22 Mei 2015 di Jakarta Convention Center, The Indonesian Petroleum Association (IPA) menggelar Konferensi Pers untuk membahas segala sesuatu tentang event yang akan berlangsung maupun isu mengenai energi.  

Pada konferensi pers ini, Presiden IPA, Craig Stewart, menekankan “IPA Convention & Exhibition ke-39 akan mendiskusikan berbagai tantangan industri minyak dan gas saat ini dengan tema Bekerja Bersama untuk Mempercepat Solusi Dalam Mengantisipasi Krisis Energi di Indonesia,”.

Diskusi akan berfokus membahas isu kekuranganpasokan minyak karena tingkat permintaan energi yang tinggi, rumitnya prosedur perijinan untuk proyek-proyek hulu migas, dan 
pentingnya iklim investasi yang lebih baik di sektor minyak dan gas. 
Kondisi keekonomian eksplorasi dan produksi minyak terus menurun di pasar global akibat rendahnya harga minyak, termasuk di Indonesia.

Dengan kondisi eksplorasi yang mulai menuju eksplorasi laut dalam dan lapangan tua di daerah Indonesia bagian Timur, industri minyak dan gas memiliki risiko dan biaya tinggi, yang akan mempengaruhi daya saing industri serta dampak terhadap iklim investasi.  

Pada penyelenggaraan yang ke-39 ini IPA Convex akan membahas tiga tema utama, yaitu Krisis Energi Indonesia dalam Situasi Global yang Baru; Reformasi Tata Kelola Migas dalam Pencapaian Tujuan Nasional; dan Kolaborasi Lintas Sektoral untuk Memajukan Sektor Migas Nasional, yang akan mempertemukan para pemimpin industri, pejabat pemerintah, dan ahli independen terkemuka untuk membahas prospek industri dalam jangka pendek serta jangka panjang.
 

Berbagai tantangan yang dihadapi oleh pelaku industri di antaranya kerumitan birokrasi, ketidakpastian hukum sebagai akibat peraturan pemerintah yang baru, sulitnya akses pemanfaatan lahan dan kurangnya insentif untuk proyek-proyek massif dengan biaya tinggi.

Hal ini telah mengakibatkan penurunan yang signifikan dalam kegiatan eksplorasi. "Minyak dan gas bumi masih akan menjadi penyumbang terbesar dengan persentase lebih dari 40% dari total energi mix Indonesia pada tahun 2050 berdasarkan Kebijakan Energi Nasional, dan tidak hanya menjadi sumber utama penerimaan negara, tetapi lebih sebagai penyokong pertumbuhan ekonomi nasional.

Dengan demikian, sangat penting bagi semua pemangku kepentingan untuk bekerja bersama-sama bergandengan tangan mencari solusi dalam mencegah defisit energi di masa depan," tambah Mr Stewart.
  Dalam rangkaian acara IPA Convex ke-39, ada beberapa kegiatan yang mendahuluinya, di antaranya Focus Group Discussion (FGD) yang telah diadakan pada tanggal 23 April 2015 dengan mengundang pembicara dari semua pemangku kepentingan bisnis hulu migas di Indonesia.

FGD membahas solusi untuk merampingkan 341 lisensi perijinan dari 17 lembaga berbeda, serta mempersingkat jangka waktu perijinan 10−15 tahun yang saat ini dibutuhkan untuk 
membawa penemuan baru ketahap produksi.
 

Di samping FGD, ada pula acara TalkShow bersama pejabat senior pemerintah dan eksekutif pelaku industri di sebuah stasiun TV nasional yang akan diselenggarakan pada 12 Mei 2015 untuk membahas isu-isu yang berkaitan dengan tema Konvensi IPA.
 

Untuk melanjutkan tradisi yang dimulai pada tahun lalu, IPA Convention juga akan menyelenggarakan 5k & 10k Run pada 17 Mei 2015. Yanto Sianipar, Ketua IPA Convex ke-39 mengatakan, "Selain membahas cara-cara meningkatkan industri di IPA Convex, kami percaya bahwa kegiatan sosial juga diperlukan untuk meningkatkan dan memperkuat komunikasi serta hubungan antara semua pemangku kepentingan industri dengan masyarakat umum.

Dalam konteks ini, kami memutuskan untuk mengadakan acara ini dan diharapkan dapat menarik 2.000 peserta," tegasnya. Acara ini juga menjadi kesempatan bagi IPA untuk memberikan kontribusi CSR kepada Pemerintah Daerah DKI Jakarta dalam bentuk Program Beasiswa bagi anak-anak sekolah yang kurang beruntung untuk belajar di Jakarta. (Roy/gedoor)
   



06 Mei 2015 - 10:04:15 WIB
Foto : Roy/gedoor
Dibaca : 2000

SHARE