Register Login

Alat Pengukur Indeks Standar Pencemaran Udara

Beberapa tahun ke belakang ini semakin giat usaha yang dilakukan oleh banyak pihak untuk mengkampanyekan mengurangi polusi yang mencemari udara kota. Kota Jakarta yang merupakan salah satu kota besar sekaligus Ibukota negara telah lebih dulu mempelopori kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengurangi polusi.

Kegiatan macam Car Free Day merupakansalah satu contoh dan masih banyak lagi contoh-contoh untuk menciptakan kehidupan perkotaan yang sehat. Namun diantara bermacam-macam program yang dilaksanakan ternyata banyak juga hal-hal kecil yang sangat penting menjadi terlupakan. Beberapa hari yang lalu ketika melintasi jalan di bilangan Monas, ada pemandangan yang sebenarnya merupakan hal yang biasa yang setiap hari terlihat oleh pengendara. Hal tersebut ialah sebuah alat yang sudah tidak berfungsi lagi, Alat Pengukur Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU).

Alat yang dipajang di kawasan Gambir dalam kondisi mati. Padahal fungsi utama dari alat tersebut memberikan informasi ambang kadar udara yang berada di lingkungan setempat. Karena pertumbuhan kendaraan di Jakarta ini sudah melebihi kapasitas jalan yang disediakan oleh pemerintah, hal tersebut tentunya menyebabkan tingkat pencemaran udara semakin bertambah. Di DKI Jakarta menunjukkan sebanyak 46% dari kasus-kasus penyakit adalah penyakit gangguan pernapasan (ISPA 43%, iritasi mata 1,7% dan asma 1,3%) yang terkait dengan kualitas udara ambien yang tidak memenuhi baku mutu dimana polusi udara di DKI Jakarta mengalami fluktuasi dengan beberapa parameter telah melewati nilai ambang batas seperti Ozon, NO2 dan niiai ISPU menunjukan bahwa selama setahun hanya terhitung 22 hari udara Jakarta berkualitas balk, 95 hari dinyatakan tidak sehat, dan selebihnya 233 hari berkualitas sedang.

Alat ISPU ini seharusnya dapat menjadi alat pendeteksi dini berapa kadar pencemaran udara yang terus dipantau tiap harinya yang nantinya menjadi acuan guna membuat program untuk menanggulangi problem tersebut. Pada alat ini tertera level udara yang baik, sedang, tidak sehat, hingga level berbahaya. Sehingga masyarakat dan Pemda dapat bersama  mengontrol kondisi udara. Sudah menjadi keharusan bagi yang berkepentingan di bidang ini untuk memperhatikan serta bertindak lebih aktif untuk sekedar memperbaiki ataupun menggantinya dengan yang baru, sebab sesuatu hal yang besar dimulai dari sesuatu yang kecil. (Roy)



03 Februari 2012 - 10:12:33 WIB

Dibaca : 4847

BACA ARTIKEL MENARIK LAINNYA

PS VITA 3D Portable PS VITA 3D Portable
Jumat, 11 Mei 2012
Ikea Kamera Ramah Lingkungan Ikea Kamera Ramah Lingkungan
Kamis, 10 Mei 2012
Ipad Mini Murah Ipad Mini Murah
Selasa, 15 Mei 2012

SHARE