Register Login

Bentengan

Bentengan adalah salah satu permainan anak-anak tempo dulu. Di Jawa Tengah sendiri, bentengan biasa dimainkan berkelompok dengan lapangan sebagai lokasinya. Perkiraan luas lapangan minimal 10 x 5 meter2. Semakin luas akan membuat anak-anak leluasa bermain secara ramai dan bergembira. Begitu pula anggota permainan ini. Minimal 6 anak yang ikut bentengan. Semakin banyak, lebih seru dan menantang.

Terpenting harus genap jumlah pemainnya,baik 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20, dan seterusnya. Kenapa seperti itu? Karena jumlah anak tersebut akan dibagi dua kelompok. Anak laki-laki maupun perempuan bisa mengikuti permainan bentengan ini. Bisa sendiri-sendiri atau pun keduanya membaur. Yang jelas, pembagian anggota kelompok secara adil. Terkadang remaja pun mengikuti permainan ini. Dengan kata lain, umur bukan lagi masalah. Permainan ini memerlukan benda yang dijadikan sebagai benteng. Benda tersebut dapat berupa tiang, beberapa tumpukan batu/bata, pilar maupun pohon.

Tujuan utama permainan adalah menyerang dan mengambil alih benteng lawan, dengan menyentuh benda yang dijadikan markas atau benteng tadi sambil meneriakkan kata benteng... Bila seperti itu, berarti telah memenangkan permainan. Bentengan pun dapat dimulai lagi. Kemenangan juga dapat diraih dengan menawan seluruh anggota lawan. Yakni, menyentuh tubuh mereka. Untuk menentukan siapa yang berhak menjadi penawan dan tertawan, dapat ditentukan siapa yang terakhir menyentuh benteng masing-masing sebelum menyentuh lawan. Bila satu persatu lawan sudah menjadi tawanan, berarti benteng tak ada seorang pun yang menjaga. Akhirnya, permainan pun dapat dimenangkan. Dalam permainan ini diperbolehkan membebaskan rekannya yang menjadi tawanan.

Dengan menyentuh terlebih dahulu benteng sendiri yang kemudian memegang tawanan tersebut serta menariknya sambil berlari kembali ke bentengnya. Tawanan biasanya ditempatkan sekitar benteng musuh. Kejar-kejaran antar pemain pun terjadi, maka diperlukan tenaga ekstra. Bila naas, justru yang akan membebaskan rekannya malah menjadi tawanan. Walau sebagai tawanan, biasanya mereka akan tetap membantu rekannya seperti mengingatkan ada pengintai atau cara membebaskan dirinya.

Kerjasama yang bagus sangat mendukung pemainnya. Permainan bentengan ini di beberapa daerah memiliki nama berbeda-beda. Ada yang menamai rerebonan, prisprisan, omer, jek-jekan, atau lainnya. Ditinjau dari segi pendidikan, bentengan ini sangat baik untuk perkembangan bakat dari pemainnya. Bagi jasmani, tubuh tidak saja bergerak lincah dan cepat untuk lari, namun juga menyehatkan badan. Sementara pemain sangat membutuhkan kecerdikan otak. Politik sederhana pun sudah diterapkan.

Penglihatan yang jeli dan mempelajari cara mengecoh lawan menjadi bahan utamanya. Dalam permainan ini, biasanya masing-masing anggota mempunyai tugas sebagai penyerang, mata-mata, pengganggu, dan penjaga benteng. Intinya, permainan ini sangat membutuhkan kecepatan berlari dan kemampuan strategi yang handal. (Firman)



06 Januari 2012 - 18:20:15 WIB

Dibaca : 3119

BACA ARTIKEL MENARIK LAINNYA

Sentra Kerajinan Rotan Pasar Minggu Sentra Kerajinan Rotan Pasar Minggu
Selasa, 30 Desember 2014
Dakon/Congklak Dakon/Congklak
Senin, 09 Januari 2012

SHARE