Semenjak orde baru berkuasa kawasan olahraga ini berganti nama menjadi Gelora Senayan, hingga pada masa akhir kekuasaan orde baru pada tahun 1998 pun merubah segalanya. Gedung olahraga ini dibangun mulai pada tanggal 8 Februari 1960 sebagai kelengkapan sarana dan prasarana dalam rangka Asian Games 1962 dan mulai buka diresmikan sejakpada tanggal 24 Agustus 1962 yang diadakan di Jakarta. Semenjak tahun 2000 an kawasan ini kembali berganti nama menjadi Gelora Bung Karno untuk menghormati presiden pertama dan proklamator kita Soekarno.

Gelanggang Olahraga atau disingkat Gelora Bung Karno adalah sebuah kompleks olahraga serbaguna di Senayan, Jakarta, di dalam kawasan ini terdapat banyak fasilitas olahraga yang disediakan oleh pengelola, mulai dari lapangan tenis Indoor maupun Outdoor, stadion renang, lapangan panahan, namun yang paling terkenal tentunya adalah Stadion GBK. Stadion ini secara tidak langsung menjadi ikon dari gelanggang olahraga ini bukan hanya karena fasilitas yang paling luas areanya melainkan karena olahraga ini adalah olahraga favorit dan yang paling menyedot banyak penonton untuk membeli tiket dibandingkan olahraga lainnya.

Dengan kapasitas sekitar 100.000 orang, penyelesaian fase pertamanya pada kuartal ketiga 1962 ini merupakan salah satu stadion yang terbesar di dunia. Menjelang Piala Asia 2007, dilakukan renovasi pada stadion dengan mengurangi kapasitas stadion menjadi 88.083 penonton. Stadion ini merupakan kebanggaan rakyat Indonesia yang direfleksikan dalam bentuk dukungan yang penuh terhadap tim nasional yang berlaga dalam ajang apapun. Lihat saja apabila tim nasional akan menggelar laga melawan kesebelasan dari negara lain, keramaiannya sudah terjadi beberapa hari sebelum pertadingan dilaksanakan. Seperti banyak kejadian tentang ramainya antrian tiket untuk menonton pertandingan walaupun hanya pertandingan persahabatan bisa sangat dipastikan jumlah penonton akan menembus jumlah maksimal puluhan ribu yang akan menyaksikan secara langsung di stadion.

Belum lagi hal-hal yang akan memicu huru-hara akibat kehabisan tiket. Banyak kalangan yang bercerita ditengah krisis kepercayaan yang dialami oleh banyak rakyat Indonesia hanya satu yang dapat menyatukan kita dalam satu kata yakni olahraga sepak bola, sebenci-bencinya kita terhadap negara kita apabila tim nasional berlaga tentu kita akan sepenuh hati mendukung walaupun hanya dengan menontonnya di televisi. Bravo sepak bola Indonesia rakyat selalu di belakang mu ! (Roy)