Batik merupakan kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia, karena itu batik saat ini sudah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Dan keindahan batik tidak lepas dari motif dan warna. Warna-warna cerah yang dihasilkan oleh pewarna sintetis biasanya terlihat lebih terang dan menawan. Hal ini berbeda dengan warna alam yang terlihat kusam tetapi sebenarnya tampak anggun pas dikenakan. Batik warna alam yang ramah lingkungan ini coba kembali dihidupkan oleh Galeri Batik Jawa yang bertempat di Jalan Terogong Raya No.29, Cilandak, Jakarta Selatan.

Banyaknya batik yang menggunakan pewarna sintetis saat ini telah menggeser pewarna alam yang sejak berabad-abad telah digunakan oleh leluhur kita. Bahan pewarna sintesis memang lebih mudah diaplikasikan pada batik dan warnanya pun terlihat lebih cerah. Sementara itu, warna alam lebih sulit diterapkan pada batik dan warnanya pun cenderung kurang terang. Namun sesungguhnya batik warna alam sangat ramah lingkungan karena terbuat dari dedaunan maupun kulit buah. Karena itu Galeri Batik Jawa ingin tetap melestarikan batik tulis dengan pewarna alami.

Menggunakan pewarna dari hasil fermentasi daun indigo atau nila tanpa campuran bahan kimia, Galeri Batik Jawa menawarkan batik-batik khas jawa yang anggun dengan pewarnaan alami. Banyak macam model batik yang dijual di GBJ ini, seperti kain, tas, baju terusan untuk wanita, kemeja batik pria, kipas, dompet, dan masih banyak lagi. Kebanyakan warna yang dihasilkan dari fermentasi daun indigo atau nila ini berwarna biru. Dan warna birunya bermacam-macam tergantung dari materi kain batiknya. Dan harga batik indigo yang dijual di GBJ pun masih cukup terjangkau bagi para pecinta batik tulis berkisar ratusan ribu dan ada juga yang berharga jutaan rupiah.

Selain menjual batik-batik indigonya di Jakarta, Galeri Batik Jawa yang berpusat di Mustokoweni- The Heritage Hotel, Jalan AM Sangaji 72, Yogyakarta juga memiliki galeri di Bekasi, Bandung, Semarang, dan Pekalongan. (Angga W. Wardani/geDoor.com)